Setelah sekian lama tidak posting kali ini saya punya
kisah yang menuru saya penting untuk kita baca, khususnya kepada
teman – teman muda yang masya Allah kadang anak muda jaman sekarang sudah
merupakan hal yang sangat biasa jika diajak pacaran, Ketika diajak ML sama
pacar atau orang yang disukai dan atau melakukan perilaku ‘suami istri’ sama
pacarnya. Masya Allah. Dengan bertambahnya Jaman justru moral semakin rusak.
Mari, kita simak kisah perjuangan cinta yang
SEJATI,
Ini kisah tentang seorang gadis yang sebegitu
cantiknya. Dialah sang bunga di sebuah kota yang harumnya semerbak hingga
negeri-negeri tetangga. Tak banyak yang pernah melihat wajahnya,
sedikit yang pernah mendengar suaranya, dan bisa
dihitung jari orang yang pernah berurusan dengannya. Dia seorang pemilik
kecantikan yang terjaga bagaikan bidadari di taman surga.
Sebagaimana wajarnya, sang gadis juga memendam
cinta. Cinta itu tumbuh, anehnya, kepada seorang pemuda yang belum pernah
dilihatnya, belum pernah dia dengar suaranya, dan belum tergambar wujudnya
dalam benak. Hanya karena kabar. Hanya karena cerita yang beredar. Bahwa pemuda
ini tampan bagai Nabi Yusuf zaman ini. Bahwa akhlaqnya suci. Bahwa ilmunya
tinggi. Bahwa keshalihannya membuat iri. Bahwa ketaqwaannya telah berulang kali
teruji. Namanya kerap muncul dalam pembicaraan dan doa para ibu yang merindukan
menantu.
Gadis pujaan itu telah kasmaran sejak didengarnya sang
bibi berkisah tentang pemuda idaman. Tetapi begitulah, cinta itu terpisah oleh
jarak, terkekang oleh waktu, tersekat oleh rasa asing dan ragu. Hingga hari itu
pun tiba. Sang pemuda berkunjung ke kota si gadis untuk sebuah urusan. Dan
cinta sang gadis tak lagi bisa menunggu. Ia telah terbakar rindu pada sosok
yang bayangannya mengisi ruang hati. Meski tak pasti adakah benar yang ia
bayangkan tentang matanya, tentang alisnya, tentang lesung pipitnya, tentang
ketegapannya, tentang semuanya. Meski tak pasti apakah cintanya bersambut sama.
Maka ditulisnyalah surat itu, memohon bertemu. Dan ia
mendapat jawaban. ”Ya”, katanya.
Akhirnya mereka bertemu di satu tempat yang
disepakati. Berdua saja. Awal-awal tak ada kata. Tapi bayangan masing-masing
telah merasuk jauh menembus mata, menghadirkan rasa tak karuan dalam dada. Dan
sang gadis yang mendapati bahwa apa yang ia bayangkan tak seberapa dibanding
aslinya; kesantunannya, kelembutan suaranya, kegagahan sikapnya. Ia berkeringat
dingin. Tapi diberanikannya bicara, karena demikianlah kebiasaan yang ada pada
keluarganya.
”Maha Suci Allah”, kata si gadis sambil sekilas
kembali memandang, ”Yang telah menganugerahi engkau wajah yang begitu tampan.”
Sang pemuda tersenyum. Ia menundukkan wajahnya. ”Andai
saja kau lihat aku”, katanya, ”Sesudah tiga hari dikuburkan. Ketika cacing
berpesta membusukkannya. Ketika ulat-ulat bersarang di mata. Ketika hancur
wajah menjadi busuk bernanah. Anugerah ini begitu sementara. Janganlah kau
tertipu olehnya.”
”Betapa inginnya aku”, kata si gadis, ”Meletakkan
jemariku dalam genggaman tanganmu.”
Sang pemuda berkeringat dingin mendengarnya. Ia
menjawab sambil tetap menunduk memejamkan mata. ”Tak kurang inginnya aku
berbuat lebih dari itu. Tetapi coba bayangkan, kulit kita adalah api neraka;
yang satu bagi yang lainnya. Tak berhak saling disentuhkan. Karena di akhirat
kelak hanya akan menjadi rasa sakit dan penyesalan yang tak berkesudahan.”
Si gadis ikut tertunduk. ”Tapi tahukah engkau”,
katanya melanjutkan, ”Telah lama aku dilanda rindu, takut, dan sedih. Telah
lama aku merindukan saat aku bisa meletakkan kepalaku di dadamu yang berdegup.
Agar berkurang beban-beban. Agar Allah menghapus kesempitan dan kesusahan.”
”Jangan lakukan itu kecuali dengan haknya”, kata si
pemuda. ”Sungguh kawan-kawan akrab pada hari kiamat satu sama lain akan menjadi
seteru. Kecuali mereka yang bertaqwa.”
Pelajaran yang Bisa kita petik dari kisah seorang
pemuda yang menjaga cinta sejatinya
Banyak yang beralasan memperjuangkan cintanya namun
mengorbakan segala hal bahkan melanggar aturan agamanya hanya demi permasalahan
sepele urusan keduniaan. Subhanallah pemuda ini bisa menjaga dirinya dan
menjaga saudarinya dari terjerembab ke jurang kenistaan yang menodai ‘cinta
yang sesungguhnya’. APAPUN ALASANNYA.
Islam, dan Allah lah yang dijadikan parameter cinta
yang sesungguhnya. NO Pacaran sebelum menikah, NO saling sentuh sebelum ijab
sah, NO ciuman apalagi melakukan hubungan seksual kecuali memang yang kepadanya
Allah halalkan.
Kisah lelaki yang demikian merupakan ajaran luar biasa
bagi pemuda dan pemudi dijaman sekarang yang masih ingat hari akhirat. Ingatkah
Rasululullah sudah sampaikan perihal 7 Golongan yang Allah bakal berikan
naungan padanya di hari tidak ada naungan selain dari Allah subhanahuwata’ala.
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda “Dari Abu Hurairah radhiallahu
anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan
Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
1. Pemimpin yang adil.
2. Pemuda yang tumbuh di atas
kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
3. Lelaki yang hatinya terpaut
dengan masjid.
4. Dua orang yang saling mencintai
karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali
karena Allah.
5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh
seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku
takut kepada Allah’.
6. Orang yang bersedekah dengan
sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan
oleh tangan kanannya.
7. Orang yang berdzikir kepada Allah
dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.” (HR.
Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)”.
Perjuangan Cinta Sejati, Adalah Perjuangan Menjaga Cinta
Agar Senantiasa Hanya Dan Hanya Berada Serta Sesuai Yang Sudah Dengan Tatacara
Yang Sudah Disyariatkan Olehnya.
*semoga bermanfaat..
0 comments:
Posting Komentar