Awalnya dari ketidak mampuan mengendalikan gejolak perasaan
terhadap lawan jenis. ditambah dengan lingkungan yang sangat kejam, memaksa
generasi muda kita untuk lebih prematur sibuk dengan cinta. dipaksa melalui
Televisi, Radio, Surat Kabar, Majalah, Internet, film2, Video, berbagai betnuk
game, nyanyian, sinetron dan sebagainya. Munculah perang bathin yang sangat
dahsyat. antara komitmen sebagai
muslim/muslimah atau ikuti saja gejolak perasaan yang bersembunyi dalamnya keinginan nafsu bercinta..
muslim/muslimah atau ikuti saja gejolak perasaan yang bersembunyi dalamnya keinginan nafsu bercinta..
Saat itulah syaithan semakin gencar mengatur strategi jitu,
untuk meng KO kan si pemuda/pemudi yang lagi kasmaran... dengan berbagai tipu
muslihat, logika murahan, serta filsafat rendahan bisa membius siapa saja yang
akal dan fikirannya sedang tertutup oleh dominasi perasaan. Berbagai bujukan
yang mengandung racun mulai tersusun dalam bentuk semantik game, serta
permainan logika.
" Kita tidak usah pacaran tapi simpati aja, atau suka
atau kagum saja boleh.. kan..?"
" Kalau sekedar ta'aruf dulu kan memang perintah Allah,
berarti boleh kan..?"
"Kalau baru sekedar mempunyai hubungan spesial tapi dari
jarak jauh dg SMSan dan FBan gak pa pa kan.." serta segudang "kalimat
indah" lainnya...
syaithan selalu menggunakan kalimat yang indah menarik, juga
tidak salah kalimatnya, tetapi untuk menggiring calon korbannya ke Tepi jurang.
Terbukti sekarang istilah "Ta'aruf" sudah banyak yang menyalahgunakan
dan cendrung menjadii pelacehan masal. terlebih direkayasa dengan sistemik dan
sistematis melalui "Ustadz Blue" yang telah menjadi Idola para
pemuda... jadilah kalimat kalimat tadi cuma sekedar alasan pembenaran yang pada
Intinya sama persis dengan "pacaran juga" intinya adalah terekploitasi
nya perasaan cinta kepada lawan jenis, sehingga melebihi dari cinta kepada
Allah SWT. itulah dosa pertama..
Dosa berikutnya adalah si korban akan menggunakan berbagai
media baik hp ato jejaring sosial lainya untuk mengadakan kontak, mencurahkan
Isi hati dan perasaan cintanya dengan semata-mata mengikuti nafsu liarnya. Kata
kata "Jadian" terus "Siapa yang Nembak Duluan" "Teman
Special" dan lain lain sudah tidak malu malu lagi digunakan. sampai disini
saja sudah cukup membuktikan bahwa kalimat filsafat syaithon tadi bulsyit
semua. alias boong.. tapi si korban semakin asyik dengan kebohongannya.
akhirnya akal, perasaan waktunya lebih terkuras untuk si Dia.... setidaknya
membuat aktifitas dan pekerjaan lainnya menjadi tidak maksimal. tetapi anehnya
justru perasaan bisa muncul sebaliknya dengan bahasa lebay dikatakan
"untuk memotivasi" padahal justru disitulah letaknya hilang
keikhlasan, sebagai sumber motivasi utama yang lebih kuat dari sumber
manapun.... itulah dosa kedua...
Dosa berikutnya, apabila si pemuda/i akan menjual harga
tawarnya dihadapan pasangannya tidak segan-segan untuk berbohong,
setidak-tidaknya menjaga image agar si pasangannya tidak kecewa. Maka 1001
topeng mulai dipasang agar menarik lawan jenisnya. berbagai kalimat gombal
dilontarkan untuk saling menghipnotis agar pasangannya kelepek kelepek, semakin
jelas lagi kebohongan kata "cinta" yg sering terlontar, padahal
"Nafsu" yang terus di kembangkan, dipelihara, dikipas kipas, akhirnya
makin ngablak lagi cinta palsunya yaitu ingin selalu dekat, ingin berduaan,
ingin bersentuhan, memeluk dan seterusnyaa... itulah dosa ketiga..
Dosa berikutnya adalah mulailah nafsunya menundukkan akalnya
sehingga muncul kreatifitas, trik, cara, memulai aksi aksinya, mulai dari ingin
bertemu berduaan, mencari tempat sepi, ingin menyentuh, mencium dan
seterusnya...itulah dosa keempat..
Dosa berikutnya, Lebih bahaya lagi apa bila si Pemuda/i korban
kasaraman itu berada dilingkungan Islami, atau teman yang masih bersih, atau
orang-orang yang berseberangan, maka tidak segan-segan berbohong untuk menutup
dosanya, hari harinya habis untuk mempertahankan kemunafikan (bermuka dua).
satu sisi mengaku Musllim/Muslimah, beriman kepada Allah SWT. Sisi lain terus
menggelorakan terus nafsu bercintanya sehingga persetan dengan aturan tuhan.
kemudian apabila ada pertanyaan dari orang-orang sekitarnya yang masih bersih,
maka syaithan telah membekali dengan 1001 jawaban yang berisi kebohongan.
itulah dosa kelima...
Dosa berikutnya, adalah bohong menjadi biasa, padahal itulah
sifat utama Iblis, tetapi bagi yang sudah mabuk asmara, maka segala cara
dilakukan. tidak pandang teman, orang tua, guru-guru, menthor, pembina dan lain
lain semua dijadikan sasaran korban kebohongannya. memang orang yang sudah hobi
dengan dosa, biasanya sangat dekat dengan kebohongan, untuk mentupi dosanya
itu, jadilah teman Iblis sejati itulah dosa keenam..
Dosa berikutnya, sudah mulai kiamat, jika hati telah menjadi
keras, akhirnya pandangannya terbalik balik. Mulai membenci orang yang betul-betul
mencintainya, karena tidak suka dengan nasihat, malah membentak, mencaci maki,
bersikap kasar, bahkan memfitnah, orang-orang yang ingin menasihati, menegur,
atau menghentikannya. Lebih kiamat lagi kalo orang yang dikasari itu adalah
orang yang seharusnya dihormati, seperti guru, orang tua dan sebagainya, kerena
dari hati merekalah lahir cinta sejati. Sebaliknya menjadi begitu senang
terhadap orang yang akan menggajak keneraka. orang yang suka bikin lalai, bikin
kasmaran, mengganggu konssentrasi, menganggu kekhusu'an shalat dan sebagainya.
malah dianggap sebagai pahlawan, pujaan hati dan sebagainya nauzubillah min
zalik.. itulah dosa ketujuh.
Dosa berikutnya, mengerahkan 1001 kreatifitasnya menggunakan
sarana yang ada di sekitarnyaa untuk mengakses si Dia. seperti HP, Internet dan
sebagainya. tidak lagi berfikir fungsi yang sesungguhnya, bagaimana
penghematan, efisiensi waktu, tenaga, fikiran, perasaa, pulsa, biaya, dan
seterusnya. semua potensi yang ada kalo perlu digunakan untuk pacaran. persoalannya
adalah apabila ada keterbatasan dalam menggunakan fasilitas tersebut seperti
dipesantren atau disekolah boarding, maka mulailah muncul 1001 otak liciknya,
agar tetap bisa terus mengobarkan nafsu cintanya. maka mulai menjadi orang yang
sangat culas, licik, menipu hari hari kerjanya bagaimana mengatur siasat,
strategi untuk menipu orang orang disekitarnya yang justru mencurahkan
perhatian dan cinta sejatinya. Dengan sangat teganya dijadikan korban
kebohongan dan kelicikan. demi mengobarkan nafsunya..... itulah dosa ke
delapan..
Sebenarnya kita semua menyadari dan tau akan hal itu, tapi
kembali pada diri kita , bagaimana agar kita bias terjaga dari dosa- dosa itu.
Semog bermanfaat
bagi pembaca.
baca juga:
Sebuah Kisah Sedih Seorang Istri yang Solehah❤
Ada 11 Dosa di kepala Wanita
baca juga:
Sebuah Kisah Sedih Seorang Istri yang Solehah❤
Ada 11 Dosa di kepala Wanita
0 comments:
Posting Komentar